Kamis, 10 April 2014

Low Cost Green Car vs Subsidi BBM

Saat ini, Indonesia sedang marak-maraknya mobil murah, kalau kata pemerintah itu LCGC alias Low Cost Green Car. Dari namanya keren sih, mobil murah dan hijau yang artinya mendukung indah nya lingkungan di Indonesia ini. Namun, ya tetep aja, bahan bakarnya minyak, apa lagi dengan cc yang rata-rata di bawah 1500 cc ini masyarakat tidak akan segan-segan untuk mengisinya dengan Premium atau bahan bakar minyak Bersubsidi. Meskipun pemerintah membuat kebijakan untuk para pengguna LCGC dilarang membeli bensin bersubsidi. Namun, kebijakan tersebut kurang jelas. Inilah yang menyebabkan masyarakat tidak segan untuk membeli kendaraan baru, karena memang dalam pemikiran masyarakat Indonesia, Indonesia adalah negara yang kaya akan minyak, dan minyak itu murah. Padahal pemerintah kita itu mungkin sudah bisa dinyatakan bangkrut kalau tidak ada negara atau lembaga asing yang memberikan kita pinjaman dana. Akibatnya, Indonesia menjadi negara yang banyak utang, karena harus membayarkan biaya subsidi yang sangat tinggi. Subsidi yang harus diemban oleh pemerintah kita untuk BBM saja pada tahun 2012 mencapai Rp 211,9 Triliyun. dan hampir Rp 297,7 Triluyun di tahun 2013. Dengan semakin maraknya LCGC penulis sangat yakin pada tahun 2014 ini subsidi akan semakin melonjak tinggi. Hampir 300 Triluyun hanya untuk subsidi BBM, itulah yang menyebabkan berbagai kebutuhan lain di Indonesia menjadi mahal, seperti pendidikan, kesehatan, transportasi umum, dan yang lainnya.

(LCGC yang lagi isi Premium)

Awalnya subsidi BBM di Indonesia diakibatkan pada tahun 1980-2000 (jaman orde baru) penghasilan minyak di Indonesia sangat tinggi dan sangat melimpah. Selain itu juga ditopang oleh semakin mahalnya minyak mentah (Crude oil) di dunia. Tentunya untuk teori bisnis sama sekali tidak ada kerugian untuk menjual minyak mentah ini ke luar negeri. Oleh karena penjualan yang sangat tinggi ke luar negeri, dengan keuntungan yang sangat melimpah, pemerintah memutuskan untuk memberikan subsidi kebada masyarakat Indonesia. Seiiring berjalannya waktu minyak mentah di Indonesia semakin menurun kapasitas produksinya, dan akhirnya pada tahun 2003 terjadi keadaan dimana kebutuhan dan penghasilan minyak mentah Indonesia impas. Sehingga, indonesia memutuskan keluar dari OPEC, organisasi negara pengekspor minyak, pada tahun 2008. Logikanya, karena kita sudah tidak mengekspor minyak, dan negara ini defisit minyak, subsidi seharusnya sudah tidak diberlakukan lagi. Selain itu, subsidi lebih banyak dinikmati oleh orang-orang menengah ke atas dan terpusat di pulau jawa lebih spesifiknya jawa barat. Kurang tepat kebijakan ini diberlakukan oleh pemerintah kita pada kondisi Indonesia yang seperti ini. Namun, subdisi saat ini sudah menjadi alat politik bagi para politisi dan birokrat negara ini. Hal ini yang menyebabkan masih adanya subsidi di Indonesia, dan semakin membengkaknya subsidi di Indonesia.

Nah kita sebagai generasi baru bangsa Indonesia, harusnya sudah mulai berpikir ke depan. Mau sampai kapan kita menggunakan BBM bersubsidi. Sudah seharusnya kita mulai beralih menggunakan transportasi umum dibandingkan dengan membeli mobil murah meriah dengan BBM bersubsidi. Mulailah dari diri kita untuk merubah bangsa kita. Ajak mulai dari orang terdekat kita, untuk menggunakan transportasi umum atau menggunakan BBM yang non-subsidi.

LET'S GO GREEN, by using PUBLIC TRANSPORT!!!

3 komentar:

  1. Sepakaaaat! hhaha, gue tambahin 1 ram, kalo juga harus mulai dipikirkan juga transportasi dengan bahan bakar bukan minyak (listrik, matahari, dll). Mungkin skarang harga mobil listrik masih mahal, karena belum diproduksi secara masal dan pasarnya masih sangat terbatas. Giliran udah ada sampel mobil listrik yang ada (tucuxi), eh malah kecelakaan, Apeees. hhaha. Tapi tetep semangatlaaah.,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas mobil listrik emang salah satu alternatif, cuman harus didukung kebijakan pemerintah mas, nfrastrukturnyaa masih belum ada sama sekali hehe, Tucuxi jadi wapres mungkin bisa direalisasikan tuh mas hahaha

      Hapus

  2. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus